Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menunjukkan sikap tegas dengan menolak untuk menjabat tangan ofisial Bahrain setelah konferensi pers yang digelar menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026. Tindakan ini memicu perhatian media dan penggemar sepak bola.
Keputusan Shin untuk tidak menjabat tangan dianggap sebagai bentuk protes terhadap keputusan wasit yang kontroversial dalam pertandingan sebelumnya. Pelatih asal Korea Selatan tersebut merasa bahwa keputusan-keputusan tersebut merugikan timnas Indonesia dan ingin memberikan sinyal bahwa timnya tidak akan menerima perlakuan yang tidak adil.
Dalam konferensi pers, Shin menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya keadilan dalam sepak bola. “Kami akan terus berjuang untuk mendapatkan hasil yang adil dalam setiap pertandingan. Kami berharap semua pihak, termasuk ofisial, dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” ungkap Shin.
Tindakan Shin Tae-yong ini juga mencerminkan komitmennya terhadap integritas timnas Indonesia. Meskipun ada tekanan dari berbagai pihak, pelatih tetap fokus pada persiapan tim dan berusaha menjaga semangat pemain menjelang pertandingan yang sangat penting ini.
Beberapa pengamat sepak bola menilai bahwa sikap Shin menunjukkan keberanian dan ketegasan, terutama dalam menghadapi situasi yang dianggap tidak menguntungkan. Ini juga diharapkan dapat memberikan motivasi tambahan bagi para pemain untuk tampil maksimal di lapangan.
Dengan situasi yang semakin intens menjelang pertandingan, semua mata kini tertuju pada timnas Indonesia dan pelatihnya. Apakah sikap tegas ini akan berdampak positif bagi performa tim di kualifikasi Piala Dunia? Waktu akan menjawab saat laga berlangsung.