
PSIS Semarang resmi terdegradasi ke Liga 2 setelah mengalami masalah keuangan yang serius, termasuk penundaan pembayaran gaji kepada pemain dan staf. Keputusan ini diambil setelah hasil buruk dalam beberapa pertandingan terakhir, yang semakin memperburuk posisi tim di klasemen Liga 1.
Kapten PSIS Semarang,Septian David Maulana sampai memposting perihal gajinya di media sosial miliknya.Puncaknya saat PSIS Semarang bertemu PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang,ditemani caretaker PSIS Muhammad Ridwan,David Maulana dan Riyan Ardiyansah menemui beberapa suporter di lorong yang sudah menanti.Sejumlah suporter Mahesa Jenar itu langsung menanyakan masalah yang ada di dalam kubu PSIS saat ini.
David Maulana,menyampaikan permasalahan sebenarnya perihal penunggakan gaji kapten PSIS itu juga merinci penunggakan gaji nya.”Hingga bulan Mei ini,saya belum mendapatkan hak saya,itu mulai dari Januari,untuk gaji dibulan Januari,masih dicicil oleh management,ucap Septian David Maulana”. Ucapan David Maulana itu dibenarkan rekan David oleh Riyan Ardiyansah,yang ikut menemui suporter.Riyan menyampaikan,hak saya untuk bulan February,Maret hingga April belum dibayarkan oleh management,meski saya hanya dikontrak 10 bulan di PSIS Semarang.
Kondisi ini menjadi semakin jelas ketika para pemain mengungkapkan ketidakpuasan mereka terkait pembayaran gaji yang tertunda. Situasi ini menciptakan ketegangan di dalam tim, mempengaruhi konsentrasi dan performa mereka di lapangan.
Di pertandingan terakhir nanti,PSIS Semarang nanti akan bertandang ke kandang Malut United.Muhammad Ridwan menyampaikan kepada seluruh pemain untuk bermain tulus dan tanpa beban untuk menyelesaikan tugas di BRI Liga 1 musim 2024/2025.Meski sudah dipastikan degradasi,caretaker PSIS itu menyampaikan masih ada tugas yang harus kita perjuangkan bersama yaitu harga diri.
Manajemen PSIS mengakui bahwa masalah finansial telah mengganggu stabilitas tim dan mengakibatkan hasil yang tidak memuaskan. “Kami sangat menyesal atas situasi ini. Penundaan gaji adalah masalah serius yang harus segera diselesaikan,” ungkap salah satu petinggi klub.
Degradasi ini menjadi pukulan berat bagi PSIS Semarang, yang merupakan salah satu klub dengan sejarah panjang di sepak bola Indonesia. Dengan terdegradasinya tim, para penggemar berharap manajemen dapat segera melakukan evaluasi dan perbaikan untuk membangun kembali skuad yang kompetitif.
Dalam menghadapi Liga 2, PSIS diharapkan dapat memperbaiki manajemen keuangan dan kembali fokus pada pengembangan pemain muda. Langkah-langkah strategis perlu diambil untuk memastikan klub dapat kembali ke Liga 1 dalam waktu dekat.
Ke depan, klub harus beradaptasi dengan tantangan baru di Liga 2 dan berusaha untuk memperkuat tim agar tidak terulang lagi situasi serupa. Kembalinya PSIS Semarang ke jalur yang benar akan sangat bergantung pada keputusan manajemen dan dukungan dari para penggemar.