Masalah ini menjadi perhatian sejak awal musim, dengan sejumlah pemain, termasuk gelandang Manchester City, Rodri, bahkan mengisyaratkan kemungkinan aksi mogok sebagai bentuk protes. Jadwal pertandingan semakin padat bagi para pemain setelah lebih banyak pertandingan Liga Champions diperkenalkan pada musim ini, sementara Piala Dunia Antarklub yang baru juga akan berlangsung pada bulan Juni.
David Raya menyoroti bagaimana jadwal yang semakin padat meningkatkan risiko cedera bagi para pemain. “Kami tahu bahwa kalender sangat padat, terutama bagi tim yang berlaga di banyak kompetisi. Risiko cedera menjadi lebih besar,” ujar Raya seperti dikutip dari ElDesmarque.
Raya juga menekankan bahwa para pemain bukanlah mesin. “Orang-orang harus mengerti bahwa kami ini manusia, bukan robot. Cedera dapat mengubah hidup kami,” tambah sang kiper Arsenal. Menurut Raya, peran PFA sangat penting dalam mencari solusi. “Kami para pemain telah banyak berdiskusi tentang masalah ini, dan kami berharap PFA dapat terlibat lebih aktif. Mereka akan membantu kami sebisa mungkin, meskipun kami tahu perubahan tidak akan terjadi dalam semalam,” katanya.
Dengan jadwal yang terus bertambah ketat, termasuk pertandingan tambahan di turnamen domestik dan internasional, tuntutan untuk meninjau ulang kalender pertandingan semakin mendesak. Dukungan organisasi seperti PFA dianggap penting untuk melindungi kesejahteraan para pemain dan menjaga kualitas permainan di lapangan.