
Evelin Injaya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Presiden Direktur PSBS Biak, langkah yang mengejutkan banyak pihak di dunia sepak bola Tanah Air. Keputusan ini diambil setelah Evelyn menyampaikan beberapa masalah internal PSBS yang di antaranya,bahwa kedudukan nya sebagai Presiden Direktur tidak mempunyai atau kewenangan dalam mengambil sebuah keputusan dan membuatnya gerah dan mengundurkan diri sebagai Presiden Direktur PSBS Biak.
Dalam pernyataan resminya, Injaya mengatakan mungkin ada ketidakcocokan antara saya dengan management yang sedang berjalan,jadi menganggap seperti ada dualisme didalam kubu management PSBS Biak.Namun,sebelum mengundurkan diri,Evelyn tetap menyelesaikan tugasnya bersama PSBS yang tersisa 2 pertandingan lagi,lalu mengundurkan diri dari tim yang berjulukan Napi Bongkar,itu.
Sejak menjabat sebagai Presiden Direktur,Evelyn cukup memberikan perubahan yang sangat nyata di antara nya mampu menjalin kerjasama dengan perusahaan raksasa PT Freeport Indonesia dan kerjasama dengan perusahaan lainnya.Selain itu,sejak kedatangannya,PSBS Biak mampu mendongkrak semangat Beto cs di atas lapangan,terbukti tim Badai Pasifik itu menang di 5 pertandingan,7 kali imbang dan tiga kali kekalahan dan kini PSBS Biak bertengger di posisi ke-7 klasemen sementara BRI Liga 1.
Tentu ini menjadi sebuah prestasi,mengingat PSBS adalah tim yang baru promosi musim ini dan ini menjadi hal yang sangat luar biasa mampu bertahan di pentas tertinggi sepak bola tanah air.Komposisi pemain PSBS Biak juga sangat mengejutkan,mereka mendatangkan striker gaek Beto Goncalves dan memasang Fabiano Beltrame, bek yang cukup familiar di Liga 1 Indonesia.
Presiden Klub PSBS Biak,Yan Mandenas yang juga merupakan anggota parlemen juga ikut memberikan komentarnya atas mundurnya Evelyn.Yan Mandenas menyampaikan,”pengunduran Evelyn adalah satu bentuk sikap legowo dari seorang bu’ Evelyn yang mengerti performa manajerial musim ini,yang menjadi catatatn untuknya seperti pengelolaan finansial yang belum efisien serta struktur organisasi management yang belum maksimal untuk musim ini.
Yan Mandenas,juga menyampaikan untuk posisi Presiden Direktur kedepannya nanti,mampu membangun sistem management klub yang kuat dan mampu menopang seluruh elemen klub baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan.Selain itu,Mandenas juga menjelaskan penundaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang alasannya tidak disebutkan.
Pengunduran diri Injaya menimbulkan berbagai spekulasi mengenai masa depan klub. Ada hastag #saveibuevelyn yang beredar di sosial media milik dari Evelyn Sanita Injaya,sebagai bentuk dukungan untuk mendukung agar Evelyn tidak mengundurkan diri dari management klub.
Dalam wawancara nya bersama media,Evelyn menyampaikan “PSBS Biak adalah milik orang Biak.Kami datang untuk membantu tim ini akrena rasa cinta kami untuk masyarakat Biak itulah sebabnya kami disini.Love u more Biak”Â